GABUNGAN Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) berkomitmen mengatasi ancaman kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) baik di dalam maupun di areal sekitar perkebunan.
Hal itu dikemukakan Satrija Budi Wibawa, Wakil Ketua Umum III Gapki, di sela-sela kegiatan apel bersama pencegahan karhutla yang digelar kawasan perkebunan PT Tri Buana Mas (TBM), anak perusahaan PT Astra Agro Lestari Tbk di Candi Laras Utara Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan, Senin (26/6).
“Apel kesiapsiagaan kebakaran lahan ini merupakan bentuk komitmen Gapki mulai dari pencegahan hingga pemadaman jika terjadi kebakaran di lapangan. Pasca-karhutla 2015 dan 2018 Gapki telah menghimbau seluruh anggota agar mengantisipasi kebakaran dengan melengkapi sarana dan prasarana dan SDM di lapangan,” tutur Satrija.
Terkait komitmen pencegahan dan penanganan karhutla ini, Ketua GAPKI Kalsel, Eddy S Binti menegaskan pihaknya telah membuat MoU bersama Polda Kalsel sejak 2020 lalu. Hanya saja belum semua perusahaan perkebunan kelapa sawit masuk menjadi anggota Gapki dan ada pula perkebunan rakyat (milik masyarakat).
Apel siaga ini diisi dengan simulasi pemadaman kebakaran oleh personil TNI-Polri, TKTD PT SAM – PT TBM, dan Masyarakat Peduli Api. Simulasi menampilkan kegiatan mulai dari pemantaun, pelaporan ke posko, ground check ke lokasi kebakaran, lalu komunikasi dan koordinasi dengan aparat kepolisian hingga simulasi penggunaan pompa portable dan unit pemadaman hingga menyisir lokasi untuk memastikan bara api yang telah benar-benar padam.
Kerja Sama
Komisaris Independen Astra Agro, Ari Dono Sukmanto, selaku Inspektur Apel Siaga mengatakan kejadian kebakaran lahan tidak mengenal batasan wilayah. Ancaman kebakaran dapat terjadi di lokasi manapun, baik pada areal penguasaan masyarakat, areal penguasaan perusahaan atau pada areal penguasaan pemerintah.
“Penyelesaian karhutla tidak bisa dilakukan secara parsial oleh pihak masing-masing. Namun perlu adanya kerja sama yang baik antara seluruh pemangku kepentingan. Kami harap seluruh stakeholder bisa saling bekerjasama dan berkolaborasi dalam upaya pencegahan dan penaggulangan karhutla. Kita harus saling bahu membahu,” tegas Ari Dono.
Sementara Direktur Astra Agro, Rudjito Purnomo, mengungkapkan keterlibatan Pemerintah Kabupaten Tapin, Kapolres, Badan Nasional Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel dan Kabupaten Tapin, dalam kegiatan apel siaga ini. Tidak hanya itu, PT TBM juga turut merangkul masyarakat sekitar untuk berpartisipasi dalam menyambut musim kemarau di Kalsel, di antaranya Masyarakat Peduli Api (MPA) juga organisasi masyarakat setempat.
“Masyarakat terutama petani yang berada di sekitar areal kebun radius tiga kilometer, kita berikan sosialisasi dan pelatihan serta dukungan agar mereka tidak membakar lahan dalam proses bercocok tanam. Penanganan kebakaran lahan ini menjadi tanggung jawab kita bersama,” ujarnya.
Sumber: Media Indonesia