Tim gabungan bersama perusahaan perkebunan melakukan patroli Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Kecamatan Koto Gasib, Siak Riau. Patroli dilaksanakan baik di konsesi perusahaan maupun di kawasan perkebunan milik masyarakat.
Tim gabungan ini terdiri dari Manggala Agni KLHK Daops Sumatra VI/ Siak, TNI, Polri, Masyarakat Peduli Api (MPA) dan PT Kimia Tirta Utama (KTU) Astra Agro Lestari. Kepala Manggala Agani Daops Sumatra VI/Siak Ikhsan Abdillah mengatakan, patroli ini melibatkan unsur perusahaan dan semua pihak untuk mencegah Karhutla. Sebab saat ini masuk ke puncak kemarau yang diprediksi hingga September 2023.
“Intinya kita tidak ingin ada Karhutla di kawasan Koto Gasib, jadi semua pihak harus aktif bergerak memantau dan patroli sekaligus sosialisasi kepada masyarakat,” kata Ikhsan, Minggu (6/8/2023).
Ikhsan mengatakan kegiatan itu merupakan komitmen semua pihak untuk melakukan pencegahan Karhutla. Pergerakan tim ini dapat mengakrabkan diri pada masyarakat pada saat sosialisasi dan mengurangi kemungkinan terjadinya Karhutla. Baik itu kelalaian maupun kesengajaan.
“Kita apresiasi PT KTU yang juga berupaya kuat mencegah Karhutla dengan melibatkan masyarakat di sekitar perkebunan termasuk tim TKTD dan MPA,” katanya.
Sosialisasi tersebut diperkuat dengan menyebarkan pesan singkat (sms broadcast) agar setiap bagian saling menjaga lingkungan dan bekerja sama agar tidak terjadi peristiwa kebakaran sedikitpun.
“Demi menjamin ketersediaan air, perusahaan juga telah membangun embung, overflow dan kantong air yang akan sangat berguna sebagai sumber air pemadaman jika terjadi kebakaran. Saya harapkan semua perusahaan melakukan hal sama,” kata Ikhsan.
Ia menambahkan, kegiatan itu juga untuk meningkatkan efektivitas pemantauan kondisi sekitar perkebunan dalam menghadapi ancaman puncak musim kemarau tahun ini.
Langkah antisipatif sangat diperlukan dalam mencegah terjadinya Karhutla.
“Ya, kami selalu berpartisipasi kuat dengan tim gabungan pemerintah baik Manggala Agni, BPBD, TNI, Polri dan MPA, karena kami juga mempunyai keinginan di wilayah Koto Gasib zero Karhutla,” kata Administratur PT KTU Hubbal K Sembiring.
Ia mengatakan, dalam kegiatan Patroli Gabungan ini, pihaknya melakukan pemantauan titik rawan dan sosialisasi dengan cara memberikan himbauan dan pemahaman kepada masyarakat. Terutama yang ada di sekitar wilayah perusahaan agar melakukan pemasangan larangan dan tidak membakar sembarangan.
“Penanganan karhutla tidak dapat dilakukan secara parsial. Dibutuhkan kerja sama yang baik antar semua pihak pemerintah daerah, aparat keamanan, swasta maupun masyarakat harus saling mendukung,” katanya,
Hubbal menegaskan kegiatan seperti ini perlu dilaksanakan sebagai langkah antisipatif pencegahan Karhutla. Bahkan untuk menghadapi segala kemungkinan kebakaran di masa yang akan datang.
“Ikutnya kami dalam patroli gabungan ini merupakan wujud komitmen PT KTU dalam rangka menerapkan operasional perusahaan sesuai dengan prinsip keberlanjutan dan mendukung program Pemerintah Kabupaten untuk mewujudkan zero fire di wilayah Kabupaten Siak,” katanya.
Hubbal menyatakan komitmennya untuk mencegah Karhutla dengan ikut serta secara aktif dengan langkah – langkah yang telah disepakati.
Seperti simulasi pencegahan Karhutla, patroli api dan mengajak masyarakat untuk penyadartahuan tentang penyebab dan dampak Karhutla.
“Sekadang kami juga menggandeng pihak-pihak terkait untuk patroli gabungan. Selain itu, kami juga melengkapi diri dengan peralatan yang memadai jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” katanya.
Source: Tribunpekanbaru.com