Komisi Indonesia Sustainability Palm Oil (ISPO) kembali menyerahkan sertifikat kepada 40 perusahaan kelapa sawit di Indonesia 5 diantaranya dikantongi anak perusahaan Astra Agro. Hal ini memperlihatkan komitmen pemerintah dalam mencapai pengelolaan perkebunan kelapa sawit berkelanjutan. Direktorat Jendral Perkebunan Ir. Bambang MM menyatakan, ISPO merupakan suatu pengakuan pasar atas pengelolaan perkebunan kelapa sawit dengan baik dan diakui pasar Internasional. Hal tersebut disampaikan dalam sambutan pembukaan penyerahan sertifikasi ISPO di Auditorium Kementrian Pertanian, Jakarta (29/08/2017).
“ Maka kita harus bangga dengan ISPO dan menghargai sertifikasi ini, karena kalo masih ada diantara kita ragu dan tidak yakin dengan ISPO maka jangan harapkan orang lain akan bangga dengan ISPO agar Dunia internasional juga menghargai ISPO“ lanjut Bambang. “ Sawit adalah kekuatan Indonesia, Sawit menciptakan keseimbangan lingkungan” Tegas Bambang.
Lima anak perusahaan PT Astra Agro Lestari Tbk. pada kesempatan tersebut kembali berhasil mengantongi sertifikat ISPO. Lima anak perusahaan tersebut yakni PT Bhadra Sukses, PT Sari Lembah Subur 1, PT Suryaraya Lestari 2 , PT Sari Aditya Loka 2 dan PT Cipta Narada Lestari. Kelima perusahaan tersebut tersebar di pulau Kalimantan, Suatera dan Sulawesi.
Head of Sustainable and Safety Astra Agro Lestari, Ferdinan Ritonga menyatakan rasa syukur atas peraihan sertifikasi ISPO. Ferdinand menyatakan tidak mudah mendapatkan sertifikasi ISPO karena perusahaan harus menjalankan agriculture yang baik sesuai regulasi. “ Ada anak perusahaan kami yang baru menerima sertifikat setelah prosesnya hamper 2 tahun karena masih ada hambatan-hambatan diantaranya perizinan pengelolaan limbah yang terkendala pemerintah setempat.” Ucap Ferdinan. “kami tentu saja berharap pemerintah pusat (lintas kementrian) dan juga pemerintah daerah sudah sejalan dalam komitmen menjalankan sertifikasi ISPO ini sehingga prosesnya menjadi lebih mudah bagi pelaku usaha.” Tegas ferdinan
Komisi ISPO terus menjalankan sosialiasi agar target sertifikasi ISPO bisa tercapai sesegera mungkin. Hingga saat ini 551 pelaku usaha perkebunan telah mengikuti sosialisasi dan telah diterbitkan pengakuan sertifikat ISPO kepada 306 pelaku usaha atau 81,04%. Agustus 2017 ini Komisi ISPO menyetujui 40 sertifikasi bagi perusahaan perkebunan dengan luas areal sebesar 202.427,17 Ha dan produksi CPO sebesar 539.265,88 ton. Dengan demikian, Jumlah sertifikasi ISPO yang diterbitkan dari tahun 2011 sd tahun 2017 adalag 306 Sertifikat dengan luas total 1.882.075 Ha dan total produksi CPO 8.147/013,63.
Dalam Kesempatan tersebut, turut hadir Ketua umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Joko Supriyono. Joko menyatakan dukungannya terhadap kinerja Komisi ISPO dalam mencapai target 100% sertifikasi seluruh perkebunan kelapa sawit Indonesia. Tidak hanya perkebunan milik pelaku usaha, tetapi juga perkebunan plasma dan swadaya. “Kita harus sepakat bahwa ISPO ini harus kita dukung karena ISPO merupakan indikator keberlanjutan industri sawit Indonesia,” ucap Joko. (*)