Penafian
Artikel ini mungkin berisi materi berhak cipta, yang penggunaannya mungkin tidak diizinkan oleh pemilik hak cipta. Materi ini disediakan dengan tujuan untuk memberikan informasi dan pengetahuan. Materi yang terdapat dalam situs web Astra Agro didistribusikan tanpa mencari keuntungan. Jika Anda tertarik untuk menggunakan materi yang memiliki hak cipta dari materi ini dengan alasan apapun yang melampaui ‘penggunaan wajar’, Anda harus terlebih dahulu mendapatkan izin dari sumber aslinya
Pelalawan – PT Sari Lembah Subur (SLS) memberikan sejumlah hiasan kepala berupa sunting khas Riau untuk melestarikan tarian adat masyarakat sekitar.
Asisten CSR Sari Lembah Subur, Hanafi Febrian memberikan beberapa set sunting kepada Ketua Sanggar Tari Sehentak Senada Veto Pratama Yuza. Perlengkapan tersebut diberikan untuk melestarikan aktivitas kesenian adat Kerumutan, Riau.
Menurutnya, bantuan tersebut seirama dengan 4 pilar perusahaan Grup Astra. Yakni, bidang kesehatan melalui bantuan PMT (Pemberian Makanan Tambahan). Lalu, bidang ekonomi seperti pemberdayaan UMKM. Selanjutnya adalah bidang pendidikan dan bantuan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).
“Kami memberikan dukungan dan bantuan untuk kelompok sanggar agar bisa terus berpijar, salah satunya dengan hadiah aksesoris sunting untuk pentas penarian,” jelasnya.
Sebagaimana diketahui, menjelang perayaan HUT Republik Indonesia ke-79 akan ada banyak pentas tari di berbagai lokasi. PT SLS, lanjut Hanafi, juga ikut memberikan bantuan lain kepada sanggar berupa sarana dan prasarana serta transportasi.
Sementara itu, Veto, selaku pendirikan sanggar tersebut sejak 2016 yang selalu dibantu oleh PT Sari Lembah Subur (SLS). Dalam 8 tahun terakhir, dia mengakui telah banyak menerima bantuan serta pembinaan dari SLS.
“Nama Sehentak Senada menyimpan harapan agar pemudi-pemudi yang tergabung dalam sanggar ini bisa menjaga keharmonian dalam menjalani kehidupan seperti dalam gerakan tari yang mengikuti irama nada,” jelasnya.
Menurutnya, tanpa bantuan SLS, sanggar tari yang dia dirikan ini tidak akan dapat berjalan. Sebab, sanggar itu termasuk dalam organisasi non-profit yang tidak meminta iuran pada tiap anggota.
Adapun dalam mayoritas penampilan, Veto mengakui bayaran yang diterima diberikan kepada seluruh penari. Dengan begitu, anggota sanggar yang kini mencapai 20 anggota mampu termotivasi.
Menurutnya, bila tidak ada bantuan dan binaan dari SLS, sanggar tarinya telah lama berhenti beroperasi. Pasalnya, kebutuhan sarana dan prasarana yang harganya relatif mahal tidak bisa terpenuhi dari kas sanggar. “Sejak kami berdiri, SLS telah banyak membantu kami. Mulai dari sarana dan prasarana, transportasi, alat tari dan finansial,” ungkapnya.
Dia berterimakasih kepada SLS karena telah banyak membantu sehingga mampu menekan tingkat kenakalan remaja di Kerumutan. Para anggota sanggar, lanjutnya, memiliki kegiatan bermanfaat untuk mengisi kegiatan akhir pekan.
Sebagai informasi, kegiatan corporate social responsibilty (CSR) ini dilakukan oleh PT SLS secara rutin. Selain pemberian sunting kepada sanggar tari, PT SLS ikut memberikan sarana dan prasana kepada Puskesmas khusus lansia di Kerumutan. (Sam)
Sumber: Riaubernas.com