Kolaborasi Astra Agro dan Komunitas Paguyuban dalam Mengelolah Limbah Domestik
Berbagai Upaya Pengelolaan dan Pemanfaatan Limbah Domestik di Paguyuban.
Seiring perkembangan zaman dimana perubahan iklim dan pencemaran lingkungan oleh limbah menjadi isu yang sering disorot , upaya pengelolaan sampah menjadi isu penting yang tak bisa diabaikan. Perusahaan bersama dengan Paguyuban di perkebunan sawit Astra Agro Lestari telah mengambil langkah-langkah inovatif dan kolaboratif untuk mengelola sampah secara lebih efektif, mengubah limbah menjadi sumber daya yang bermanfaat, serta mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Langkah pengolahan sampah di paguyuban ini termasuk dalam kategori “Public Contribution” dalam salah satu bagan Sustainability Aspiration PT Astra Agro Lestari. Tidak hanya di dalam perusahaan, namun upaya pengurangan limbah ini juga merupakan salah satu bentuk upaya dalam komitmen gerakan #SemangatKurangiPlastik yang diadakan oleh PT Astra International.
Bank Sampah
Program Bank Sampah mengajak warga untuk membawa sampah domestik seperti sampah plastik dan kertas yang nantinya akan didaur ulang. Program ini telah diterapkan di seluruh paguyuban yang terdapat di setiap anak perusahaan Astra Agro.
PSST (Program Pengolahan Sampah Terpadu)
Keberadaan tong sampah sangat dibutuhkan, sehingga perseroan memberikan bantuan 132 tong sampah selama tahun 2023 sesuai dengan kebutuhan masyarakat dari 20 Desa. Ketersediaan tong sampah akan memudahkan masyarakat dalam membuang maupun mengelola sampah yang telah dipilah antara organik dan anorganik.
Program Semangkup (Semangat Kurangi Plastik)
Sampah plastik menjadi salah satu masalah dalam pencemaran lingkungan karena sulit teruarai secara alami. Untuk mengatasi hal ini perseroan hadir di tengah masyarakat melalui program “Semangat Kurangi Plastik” untuk mengajak mengurangi penggunaan kresek plastik. Tidak kurang dari 1.536 orang masyarakat telah digugah perseroan melalui pembagian 1.536 buah tas belanja ramah lingkungan sebagaii pengganti kresek plastik.
Composting
Sampah non-plastik domestik dari paguyuban diubah menjadi kompos untuk dipakai sebagai pupuk untuk tanaman yang dibudidayakan warga.
Upaya Siswa Sekolah Binaan Dalam Pengurangan Limbah
Selain upaya dari masyarakat paguyuban, para siswa turut berperan aktif dalam upaya pengolahan sampah. Dengan kreativitas dan antusiasme, mereka mengubah limbah harian menjadi produk bermanfaat, sekaligus mengajarkan pentingnya praktik ramah lingkungan kepada masyarakat sekitar. Inisiatif ini tidak hanya membantu mengurangi jumlah sampah, tetapi juga membangun generasi muda yang sadar akan pentingnya menjaga kelestarian alam sejak dini.
Ecobrick
Ecobrick adalah bata ramah lingkungan yang dapat digunakan sebagai pengganti fondasi. Para siswa di PT GSPP membuat ecobrick dengan cara memasukan sampah plastik kedalam botol plastik hingga padat. Limbah ini umumnya berasal dari limbah plastik dari rumah dan lingkungan sekitar mereka. Selain dijalankan oleh siswa sekolah binaan, para warga paguyuban juga rutin mengumpulkan sampah plastik untuk dijadikan ecobrick. Beberapa produk dari hasil dari olahan ecobrick seperti bangku, pagar hingga gapura paguyuban.
Kerajinan Tangan
Selain Ecobrick, siswa sekolah binaan dan warga paguyuban juga aktif dalam membuat kerajinan tangan dari sampah, seperti dekorasi atau tas. Kegiatan ini merupakan bagian dari Muatan Lokal.
Fashion Show dari Busana Daur Ulang
Dengan bimbingan guru, para murid berkreasi mendesain dan membuat dress dari limbah domestik daur ulang. Kita dapat melihat busana dress ini pada fashion show yang diadakan pada acara Creative Day di sekolah.
Karya Ilmiah
Tidak hanya mengolah sampah dari limbah domestik, namun siswa dari sekolah binaan perusahaan juga belajar untuk mengolah sampah dari bagan sawit. Misalnya, SMP Astra Agro Lestari membuat karya ilmiah energi terbaruhkan dalam bentuk bioenergi dari cangkang sawit yang didapat dari perkebunan Astra Agro. Proses pembuatan biobaterai ini dapat ditonton di channel youtube SMP Astra Agro Lestari. Sementara itu siswa di SMP Astra Makmur Jaya membuat inovasi kaldu masakan dari tankos sawit.
Langkah Pengelolaan Limbah Selanjutnya
Kedepannya beberapa hasil dari pengelolaan limbah paguyuban akan dikembangkan untuk pemberdayaan ekonomi bagi masyarakat. Pingkan Nabila selaku Asisten CSR PT GISP mengungkapkan bahwa kedepannya rencana pengelolaan limbah rumah tangga meliputi pembudidayaan maggot dalam penggemburan tanah dari sampah organic, serta pengelolaan sampah menjadi pakan ternak seperti Lele.
“Saat ini paguyuban juga memiliki program bernama “Muslimah Berkas” dimana warga mengumpulkan sampah untuk kemudian dijual kepada pihak ke-3. Hasil penjualan ini disimpan dan akan digunakan untuk membantu warga yang membutuhkan. Jadi selain diolah, limbah rumah tangga di paguyuban juga digunakan untuk kegiatan amal para warga.” – Pingkan Nabila, Asisten CSR PT GSIP.