Penafian
Artikel ini mungkin berisi materi berhak cipta, yang penggunaannya mungkin tidak diizinkan oleh pemilik hak cipta. Materi ini disediakan dengan tujuan untuk memberikan informasi dan pengetahuan. Materi yang terdapat dalam situs web Astra Agro didistribusikan tanpa mencari keuntungan. Jika Anda tertarik untuk menggunakan materi yang memiliki hak cipta dari materi ini dengan alasan apapun yang melampaui ‘penggunaan wajar’, Anda harus terlebih dahulu mendapatkan izin dari sumber aslinya
Anak usaha Astra Agro (PT Sawit Asahan Indah) melakukan pendampingan kepada Kelompok Nelayan di Rokan Hulu (Rohul), Riau. Upaya ini dilakukan sejak awal 2024 melalui berbagai sosialisasi dan penyuluhan dilakukan agar para nelayan menjalankan praktik penangkapan yang bertanggungjawab.
Hal ini menunjukkan perusahaan yang bergerak di dektor perkebunan kelapa sawit ikut berkontribusi dalam menjag aekosistem dan sumberdaya di sekitar areal penanaman.
Administratur PT Sawit Asahan Indah (SAI), Galang Bayu Amanda Putra menyampaikan perseroan dan Kelompok Nelayan serta Desa bisa bersinergi untuk mendorong praktik berkelanjutan, bak di bidang perkebunan dan perikanan.
“Bantuan ini semoga bisa bermanfaat untuk para nelayan sehingga hasil tangkapannya meningkat dan dengan pemberian ini semoga silaturrahmi selalu tetap terjalin antara perusahaan dan masyarakat desa Lubuk Bendahara Timur,” katanya, dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi sawitindonesia.com, pada Jum’at (22 November 2024).
“Sekalipun bergerak di sektor perkebunan kelapa sawit akan ikut berkontribusi dalam menjaga ekosistem sekitar penanaman sehingga praktik budidaya berkelanjutan bisa terealisasi,” imbuh Galang.
Upaya yang dilakukan PT SAI untuk memberikan solusi kepada Kelompok Nelayan di Rohul yang memiliki kendala dalam mencari penghasilan dalam beberapa waktu terakhir.
Hal tersebut disampaikan Sekretaris Kelompok Nelayan Lubuk Bendahara Timur, Ifkar. Pihaknya bersama anggotanya memiliki kendala mencari penghasilan dalam beberapa waktu terakhir. Hal itu dikarenakan sarana dan prasana yang mereka miliki sudah usang.
“Akibatnya, penghasilan para nelayan itu berkurang. Mereka juga menjaring ikan tanpa memerhatikan jenis atau ukuran yang berdampak pada ekosistem kelautan. Dalam jangka panjang, praktik tersebut akan berdampak pada ekosistem dan kelestarian lingkungan,” ungkap Ifkar.
Terkait dengan pendampingan yang dilakukan PT SAI, Ifkar mengutarakan program bantuan ini tidak hanya memberikan alat tangkap yang lebih baik, tetapi juga memperkuat komunitas nelayan melalui kolaborasi dan pengembangan keterampilan serta memahami pentingnya menjaga keberlanjutan sumberdaya laut sekaligus mencari nafkah.
“Jaring, timah, dan senar yang diberikan telah dirancang khusus oleh untuk menangkap ikan dengan efisien sehingga memungkinkan nelayan untuk meningkatkan hasil tangkapan dengan cara yang lebih berkelanjutan,” jelasnya.
“Dengan peningkatan kualitas alat tangkap ini para nelayan dapat menghasilkan lebih banyak ikan, meningkatkan pendapatan dan memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga,” harap Ifkar.
Sementara itu, Kepala Desa Lubuk BendaharaTimur Fahri Abdullah menambahkan bantuan untuk kelompok nelayan ini dapat memperkuat hubungan silaturrahmi dan memperkuat sinergi dalam program peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Sumber: Sawit Indonesia