Dalam menciptakan lingkungan perkebunan sawit yang inksulif diperlukan fasilitas yang menunjang, terutama bagi para ibu yang bekerja maupun tinggal di sekitar perkebunan. Salah satu penyediaan fasilitas tersebut adalah Tempat Penitipan Anak (TPA) yang dapat dimanfaatkan bagi karyawan wanita yang bekerja. 

Fasilitas TPA yang tersebar di seluruh perkebunan anak perusahaan Astra Agro ini dilengkapi dengan beragam fasilitas seperti ruang bermain beserta bermacam alat permainan edukatif, halaman bermain di taman yang dilengkapi dengan arena permainan seperti ayunan, perosotan, jungkat-jungkit dan lainnya. TPA telah didesain dan dirancang sedemikian rupa guna menciptakan keamanan dan kenyamanan untuk anak-anak. 

TPA sendiri bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dasar anak pendidikan dini, aktivitas bermain, serta waktu istirahat yang cukup, ketika orang tua bekerja. Anak yang dapat dititipkan di TPA adalah anak berusia 1 tahun hingga usia taman kanak-kanak atau maksimal 6 tahun.

Pengasuh yang bekerja di TPA merupakan karyawan pilihan dengan kompetensi pada bidangnya, seperti guru TK yang direkrut perusahaan, perawat di poliklinik kebun (polibun) serta kader-kader posyandu setempat.

Salah satu orang tua yang merasakan manfaat dari fasilitas daycare perusahaan adalah Erlina Sari, seorang istri dari karyawan yang bekerja di PT Perkebunan Lembah Bhakti (PLB), desa Kilangan, kabupaten Aceh Singkil, provinsi Aceh. Erlina merupakan salah satu orang tua yang telah menitipkan anaknya ke TPA sejak anak keduanya Zia berusia 1,5 tahun. Bahkan dulu anak pertamanya juga ia titipkan di sana, yang saat ini usianya sudah 11 tahun. Jadi, kurang lebih sudah 13 tahun ia memanfaatkan fasilitas yang disediakan perusahaannya, berupa tempat penitipan anak, atau yang saat ini populer disebut daycare.

Erlina beserta suaminya sudah sangat percaya untuk menitipkan anaknya di TPA PT PLB sebelum berangkat kerja, dan akan menjemputnya kembali seusai bekerja. Orang tua dari dua anak ini mengaku sangat bersyukur dan terbantu dengan fasilitas TPA.

“Saya bisa membantu suami dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga berkat fasilitas TPA dari PLB, petugasnya sangat amanah, tempatnya nyaman, kedua anak saya menjadi saksi keberhasilan TPA membantu orang tua menjaga dan mendidik anak-anak, selagi orang tuanya bekerja,” ungkap Erlina.

Selain Erlina, fasilitas TPA Astra Agro juga telah membantu karyawan seperti Tina, seorang pekerja rawat yang juga merupakan seorang ibu. Saat ini anak bungsu Tina yang masih berusia dua tahun dititipkan di TPA yang difasilitasi perusahaan. 

“Saya sangat terbantu dengan fasilitas TPA yang disediakan oleh Astra Agro. TPA dari perusahaan memiliki fasilitas yang memadahi, sehingga membuat anak-anak merasa nyaman. Oleh karena itu saya tidak khawatir untuk menitipkan anak saya setiap kali berangkat kerja. 

Di sisi lain, anak kedua Tina yang sudah bersekolah di sekolah dasar binaan perusahaan juga mendapatkan fasilitas antar jemput bis sekolah gratis dari Astra Agro, sehingga mempermudah Tina dalam membagi waktu antara pekerjaan dan pekerjaan rumah.

Pemberdayaan Orang Tua Melalui Ilmu ‘Parenting’

Selain fasilitas TPA, perusahaan juga turut memfasilitasi tumbuh kembang anak dalam bentuk pembinaan untuk ilmu ‘parenting’ melalui posyandu yang ditujukan bagi para wanita di areal perkebunan. Sesi pembinaan yang berfokus pada tata cara mengasuh, membimbing dan mendidik anak yang baik dan benar merupakan langkah yang krusial dalam menciptakan generasi penerus bangsa. Salah satu wanita yang menjadi pelopor program ini adalah Lina Agustina, ibu rumah tangga yang mengintegrasikan  ilmu ‘parenting’ melalui kelas balita pada posyandu yang dibinanya. 

“Posyandu menempatkan perempuan, khususnya ibu rumah tangga yang menjadi kader sebagai garda terdepan dalam mewujudkan masyarakat yang sehat,” ungkap Febriansyah, selaku Community Development Area Manager PT Astra Agro Lestari Tbk wilayah Kalimantan Tengah.

Sebagai ibu dengan dua anak, Lina termotivasi untuk membagikan pengalaman ‘parenting’ dengan orang tua lainnya. Melalui Posyandu, dirinya mengembangkan kelas balita yang berfokus pada pengembangan kemampuan sensorik dan motorik anak yang mendukung peningkatan kecerdasan generasi bangsa.

“Intuisi seorang Ibu dalam memahami kebutuhan anak mendukung pelayanan yang paling dekat dengan masyarakat. Hal ini dituangkan dengan menciptakan program kesehatan yang interaktif dan kreatif seperti kelas balita,” ujar Lina. 

Difasilitasi PT GSIP-AMR, Posyandu Teratai menyediakan gizi seimbang setiap bulannya pada kegiatan posyandu. Menurut Lina, pengaruh tumbuh kembang anak disokong oleh pola asuh yang baik secara menyeluruh, termasuk kebutuhan gizi anak yang memerlukan pedoman gizi seimbang. Penghargaan tertinggi pun telah diraih pada Astra Festival sebagai inovasi program CSR bidang kesehatan. 

Pengadaan fasilitas TPA yang memadai serta program pembinaan ilmu parenting di perkebunan sawit merupakan langkah awal untuk membangun linkungan kerja yang inklusif, sebab fasilitas yang mendukung peran seorang ibu dapat meningkatkan partisipasi perempuan dalam dunia kerja, termasuk dalam posisi kepemimpinan.

Dengan membangun lingkungan kerja yang inklusif, perkebunan sawit dapat menjadi model keberhasilan yang mengintegrasikan kemajuan ekonomi dengan tanggung jawab sosial.

Tinggalkan Balasan