Penafian
Artikel ini mungkin berisi materi berhak cipta, yang penggunaannya mungkin tidak diizinkan oleh pemilik hak cipta. Materi ini disediakan dengan tujuan untuk memberikan informasi dan pengetahuan. Materi yang terdapat dalam situs web Astra Agro didistribusikan tanpa mencari keuntungan. Jika Anda tertarik untuk menggunakan materi yang memiliki hak cipta dari materi ini dengan alasan apapun yang melampaui ‘penggunaan wajar’, Anda harus terlebih dahulu mendapatkan izin dari sumber aslinya
Anak memiliki peran penting sebagai tumpuan masa depan bangsa. Peluang dan potensi yang diberikan pada anak untuk tumbuh menjadi elemen penting dalam menentukan arah negara kedepannya.
Sayangnya, tidak semua anak bernasib beruntung, seperti anak yatim dan kaum dhuafa, sehingga perlu intervensi dari berbagai pihak untuk mendukung integrasi pertumbuhan bangsa.
Seperti halnya yang dilakukan oleh Perkumpulan Istri Karyawan Astra Agro (PERISKA) di PT Gunung Sejahtera Ibu Pertiwi dan PT Agro Menara Rachmat (GSIP-AMR), salah satu anak usaha Astra Agro yang beroperasi di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.
Tali kasih senantiasa dirajut merangkul anak-anak kurang beruntung, melalui donasi yang diberikan kepada Panti Asuhan Muhammadiyah.
Selain ibu-ibu yang tergabung dalam PERISKA, santunan anak yatim dan kaum dhuafa juga secara rutin diberikan oleh Paguyuban atau perkumpulan di perumahaan staff dan karyawan PT GSIP-AMR.
“Santunan disalurkan setidaknya 3 bulan sekali. Selain Panti Asuhan Muhammadiyah, kami juga berusaha menjamah panti asuhan lainnya di sekitar wilayah operasional kami, ataupun melalui tempat ibadah desa,” ungkap Kepala Administratur PT GSIP-AMR, Rahadhian Tegar.
Di tengah perkebunan kelapa sawit, kerukunan masyarakat terjalin secara natural. Didominasi oleh karyawan yang datang mengadu nasib di perantauan, menurut Rahadhian Tegar, ikatan emosi dan hubungan sesama masyarakat saling bertaut menjunjung kepedulian antar sesama manusia.
Sebagai makhluk sosial, mempertali hubungan sudah menjadi kebutuhan. “Sebagai manusia, manusia pasti membutuhkan orang lain dalam kehidupan. Nilai-nilai kemanusiaan ini terus dibangun oleh perusahaan di antara karyawan juga masyarakat setempat,” tambahnya.
Anak yatim dan kaum dhuafa yang merupakan kelompok masyarakat membutuhkan perhatian khusus, terutama dalam aspek kesejahteraan sosial, pendidikan dan psikologis.
Sehingga penting, kata Rahadhian Tegar, untuk memberikan dukungan dalam memenuhi kebutuhan dasar agar membuka pintu peluang dan kesempatan yang sama bagi mereka yang kurang mampu.
“Anak yatim memiliki kedudukan istimewa yang sering disebutkan dalam berbagai ajaran agama. Sayangnya, pada kenyataannya banyak dari mereka yang terabaikan sehingga tidak mampu kebutuhan sehari-hari apalagi memiliki peluang untuk berkembang,” kata salah satu anggota PERISKA, Sella Harwa.
Baginya, nilai-nilai kemanusiaan dalam sebuah komunitas patut didorong agar menularkan motivasi dan semangat untuk tetap bertahan hidup dalam menggapai cita-cita. Di masa yang akan datang, sebagian dari mereka akan menjadi orang yang memiliki peran penting dalam memajukan bangsa.
“Layaknya anak-anak biasa, mereka lah yang akan menjadi bagian dari masa depan bangsa. Sudah sepatutnya didukung dan didorong agar semangatnya tidak terputus,” ujar Sella Harwa.
Bekerja sama dengan dinas sosial Kotawaringin Barat, PP Muhammadiyah Kotawaringin Barat, Serta PP Aisyiyah Kotawaringin Barat, PT GSIP-AMR kali ini menyalurkan donasi kepada Panti Asuhan Muhammadiyah.
Donasi dibuka secara suka rela mengumpulkan hampi 20 juta rupiah yang berdampak kepada 38 anak pada panti tersebut.
Kepala Panti Asuhan Muhammadiyah Pangkalan Bun menyebutkan bantuan ini sangat berarti bagi mereka. Tali kasih ini, dianggapnya, menciptakan gairah bagi anak asuh agar bisa bertumbuh dan dihargai di tengah masyarakat.
Sumber: Radar Sampit