
Ekosistem riparian atau sempadan sungai merupakan habitat bagi berbagai macam tumbuhan dan hewan, yang memiliki peran penting bedalam menjaga kenakeragaman hayati. Garis pembatas ini juga memiliki fungsi ekologi yang vital, seperti menjaga kualitas air, mencegah erosi, dan mengurangi dampak banjir.
Oleh karena sempadan sungai sangat penting bagi keberlangsungan ekosistem yang hidup di dalamnya, maka Astra Agro berkomitmen untuk senantiasa menjaganya. Hal itu bahkan tertuang dalam rencana aksi keberlanjutan lima tahun (2021 – 2025). Perusahaan memfokuskan program rehabilitasi kapada ekosistem riparian sebab perannya yang penting bagi kelangsungan hidup spesies dengan memastikan ketersediaan makanan dan habitatnya.
Penanaman pohon atau replanting menjadi fokus utama dalam program rehabilitasi sempadan sungai. Astra Agro menyediakan kebutuhan bibit yang sesuai dengan lluas area serta kecocokan lahan. Perseroan tidak menanam pohon kelapa sawit pada sempadan sungai.
Beragam jenis tanaman seperti pohon peneduh, pohon buah-buahan, serta sejumlah tanaman pelindung api telah ditanam oleh Astra Agro di sempadan sungan, sehingga akar tanaman dapat mencegah erosi tanah. Pemilihan tanaman ini didasarkan pada berbagai aspek ekologi seperti tanaman asli tanah, varietas lokal, dan bukan merupakan spesies invasif.
Strategi pelaksanaan kegiatan rehabilitasi Astra Agro bersifat berkelanjutan dan dilakukan secara bertahap sepanjang tahun. Kami juga melakukan peninjauan dan pembaruan data dari upaya rehabilitasi riparian sebelumnya. Manfaat dari upaya rehabilitasi kami dapat dilihat dari hasil pengukuran dan pendokumentasian dampak dari berbagai spesies burung yang memanfaatkan lokasi rehabilitasi.
Kegiatan rehabilitasi sempadan sungai dilakukan di dalam konsesi Perseroan dengan jumlah tanaman mencapai 3.100 pohon di kuartal ketiga 2024 di Riau, Kalimantan Tengah, dan Sulawesi Barat. Pohon-pohon ini, yang mewakili berbagai spesies seperti Shorea sp., Aquilaria malaccensis, Cerbera manghas, Pterocarpus indicus, Alstonia scholaris, Handroanthus chrysotrichus, Heritiera sp., dan Mimusops elengi, ditanam di lahan seluas kurang lebih 19,75 hektar. Tujuan dari inisiatif penanaman ini adalah untuk mengembalikan fungsi ekologis dari area riparian, termasuk pengendalian erosi dan perlindungan sungai.
Keterlibatan aktif karyawan dan masyarakat sekitar dalam kegiatan ini tidak hanya meningkatkan keberhasilan program, namun juga menumbuhkan rasa kepemilikan dan tanggung jawab yang lebih kuat terhadap lingkungan. Untuk meningkatkan kualitas lingkungan dan ekosistem sungai, contoh konsesi yang berpartisipasi dalam penanaman pohon untuk rehabilitasi sempadan sungai di kuartal III antara lain PT Eka Dura Indonesia (PT EDI) dan PT Kimia Tirta Utama (PT KTU). Melalui upaya-upaya tersebut, diharapkan kesadaran akan pentingnya pelestarian lingkungan akan semakin meningkat dan memberikan manfaat jangka panjang bagi ekosistem sungai.
