JAKARTA – PT Astra Agro Lestari Tbk (Perseroan) mencatatkan kinerja operasional dan keuangan yang baik sepanjang tahun 2017. Kinerja yang positif ini ditopang oleh kenaikan produksi tandan buah segar (TBS) dari perkebunan inti dan plasma, meningkatnya pembelian buah dari pihak ketiga, serta kenaikan harga jual rata-rata minyak sawit mentah (CPO) Perseroan.
Produksi TBS dari kebun-kebun Inti dan Plasma/KKPA naik 7,2% dari total 4,87 juta ton pada tahun 2016 menjadi 5,23 juta ton pada tahun 2017. Selain pasokan buah dari kebun inti dan plasma, Perseroan juga mencatat peningkatan pembelian TBS dari pihak ketiga yang tumbuh sebesar 6,0% dari 2,54 juta ton pada 2016 menjadi 2,69 juta ton pada tahun 2017. Kenaikan produksi TBS dari kebun inti dan plasma serta kenaikan pembelian TBS dari pihak ketiga mendorong peningkatan produksi CPO sebesar 5,1% dari 1,55 juta ton pada 2016 menjadi 1,63 juta ton pada 2017.
Kinerja operasional yang positif, berdampak pada pembukuan kinerja keuangan yang baik. Sepanjang tahun 2017, perseroan berhasil mencatatkan kenaikan pendapatan bersih perusahaan sebesar 22,6% menjadi Rp 17,30 triliun dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 14,12 triliun. Selain produktivitas yang terus membaik, kinerja keuangan yang positif ini juga didorong oleh kenaikan harga rerata penjualan CPO pada tahun 2017 yang naik sebesar 6,5% dari Rp 7.768 per kg pada tahun 2016 menjadi Rp 8.271 per kg pada tahun 2017. Secara konsisten, Perseroan tetap menjalankan program-program efisiensi di seluruh lini operasional yang juga memberikan dampak positif secara keuangan sehingga Astra Agro dapat menghasilkan laba operasional tahun 2017 sebesar Rp 3,0 triliun, bertumbuh 14,8% dibandingkan tahun sebelumnya walaupun secara laba bersih tahun 2017 Astra Agro membukukan sebesar Rp 2,0 triliun, setingkat pencapaian tahun lalu terutama karena tahun 2017 Astra Agro tidak lagi menikmati keuntungan selisih kurs mata uang asing.
Perseroan tetap optimistis sektor perkebunan kelapa sawit akan terus tumbuh positif. Perseroan juga terus melakukan inovasi untuk meningkatkan produktivitas dan melakukan diversifikasi usaha yang masih terkait dengan usaha utama Perseroan. Selain fokus di sektor perkebunan kelapa sawit, Perseroan terus mengembangkan usaha produk hilir sawit, pengoperasian pabrik percampuran pupuk NPK (Fertilizer Blending Plant), serta integrasi sawit-sapi.(*)