Perjalanan tahun 2020 yang ditandai dengan pandemik Covid-19 tercatat sebagai periode yang penuh tantangan. Kendati demikian, Astra Agro tetap mencatatkan kinerja keuangan yang sangat baik. Hingga September 2020, pendapatan bersih perusahaan perkebunan kelapa sawit ini naik sebesar 424% (yoy), dari Rp 111,2 milyar menjadi 582,5 milyar.
“Pandemik ini harus kita sikapi dengan sangat serius,” ujar Presiden Direktur PT Astra Agro Lestari Tbk, Santosa saat acara Talk to the CEO yang dilangsungkan secara virtual, 10 Februari 2021. Selain disiplin menerapkan protokol kesehatan, menurutnya, langkah-langkah inovatif juga harus terus dilakukan. “Kami bersyukur, jauh sebelum pandemik ini muncul, Astra Agro sudah menerapkan digitalisasi dalam menjalankan operasional perkebunan,” lanjutnya.
Seperti diketahui, sejak 2017 Astra Agro meluncurkan aplikasi-aplikasi berbasis teknologi informasi yang dirancang untuk mencapai produktivitas yang excellent. Ketiga aplikasi yang diberi nama Melli (Mill Excellent Indicator), Dinda (Daily Indicator of Astra Agro) dan Amanda (Aplikasi Mandor Astra Agro) itu sangat bermanfaat dalam mendukung operasional perusahaan. Pengawasan, koordinasi maupun pengambilan keputusan cepat dan tepat bisa terus berjalan. “Ini yang membuat operasional perusahaan tidak terlalu terganggu dan relatif berjalan seperti biasa,” kata Santosa.
Karena itu, menurut Santosa, di tahun-tahun mendatang Astra Agro akan terus melanjutkan dan mengembangkan program digitalisasi. Kebutuhan untuk terwujudnya inovasi-inovasi baru di bidang teknologi disiapkan melalui satu tim khusus di Astra Agro yang disebut dengan Center of Innovation in Agritech (CIA).
Satu aplikasi baru yang segera dioperasikan Astra Agro terkait dengan kebutuhan maintenance. Diharapkan, kegiatan maintenance mesin-mesin produksi dapat berlangsung lebih efektif dan efisien. Aplikasi tersebut diberi nama Almira, kependekan dari Aplikasi Maintenance Astra Agro.