JAKARTA – Green diesel dengan campuran minyak kelapa sawit 100 persen, atau D100 disebut membuat konsumsi bahan bakar kendaraan lebih irit.
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengatakan, dalam uji coba performa melalui road test sepanjang 200 kilometer, D100 yang dicampur dengan Solar dan FAME terbukti menghasilkan bahan bakar diesel yang lebih berkualitas dengan angka cetane number lebih tinggi.
Bahan bakar itu pun lebih ramah lingkungan dengan angka emisi gas buang yang lebih rendah, serta lebih hemat penggunaan bahan bakar.
“Dengan demikian, produksi D100 ini sekaligus juga akan menekan defisit impor bahan bakar minyak dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” ujar Nicke dalam keterangannya saat uji coba produksi D100.
Uji coba produksi Green Diesel di Kilang Dumai sudah dimulai sejak 2014 dengan melakukan injeksi minyak sawit jenis Refined, Bleached, and Deodorized Palm Oil (RBDPO) secara bertahap.
Dimulai dari injeksi 7,5 persen RBDPO pada Desember 2014, kemudian 12,5 persen pada Maret 2019, dan terakhir 100 persen pada Juli 2020.
Produksi Green Diesel D100 itu diproses dengan bantuan katalis yang dibuat oleh hasil kerja sama Research & Technology Center Pertamina dan Institut Teknologi Bandung (ITB).
“Produksi D100 di kilang Pertamina dengan bahan baku minyak sawit yang melimpah di dalam negeri serta menggunakan katalis Merah Putih menjadi wujud inovasi anak bangsa,” katanya.
PT Kilang Pertamina Internasional menargetkan untuk bisa memulai produksi solar dengan campuran sawit 100 persen atau green diesel pada tahun depan. Produksi akan dimulai setelah peningkatan Kilang Cilacap selesai dilakukan.
Direktur Utama Kilang Pertamina Internasional Djoko Priyono mengatakan, proses peningkatan kualitas treated distillate hydro treating (TDHT) tengah dilakukan. Proses peningkatan kualitas pemroses kilang Cilacap tersebut ditargetkan rampung pada Desember tahun ini.
“Kami sedang ekspansi Kilang Cilacap per 1 November 2021 kemarin, upgrade kilang TDHT sampai Desember 2021, Januari 2022 bisa produksi D100 sebesar 3.000 barel per hari. Nanti berikutnya akan kami kembangkan menjadi 6.000 barel per hari,” jelasnya. (M Ridwan)
Sumber: Bisnis.com