JAKARTA – Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memproyeksikan alokasi volume biodiesel di tahun 2022 akan mencapai 10,15 juta kilo liter.
Menurut Dirjen EBTKE Kementerian ESDM Dadan Kusdiana dengan angka tersebut, perkiraan dana pembiayaan biodiesel dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) akan sebesar Rp 35,41 triliun.
Terkait dengan target tersebut, Ketua Harian Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (Aprobi) Paulus Tjakrawan mengungkapkan bahwa saat ini Aprobi mempunyai kapasitas produksi biiodiesel sebesar 14,5 juta kilo liter.
Akan tetapi, kapasitas produksi maksimal yang dapat dihasilkan sekitar 80%, atau 11,6 juta kilo liter. Sehingga, sangat memungkinkan target pemerintah sebanyak 10,15 juta kilo liter dapat diakomodasi.
Sementara itu, saat ini, Paulus mengungkapkan bahwa pihaknya masih menghadapi beberapa tantangan seperti, menjaga kualitas, pasokan atau transportasi, dan harga CPO.
“Tantangan yang kami hadapi adalah menjaga kualitas dan pasokan/transportasi. Sampai saat ini tingginya harga CPO merupakan tantangan juga yang bisa kita bersama atasi,” katanya kepada Kontan, Selasa (4/1).
Terkait dengan tantangan tersebut, Paulus menyebut bahwa pihaknya akan mengatasinya dengan kerja sinergi antara semua pemangku kepentingan.
Ia juga mengungkapkan bahwa di tahun ini akan ada penambahan kapasitas produksi dari biodiesel. Namun, ia belum tahu berapa besar penambahan kapasitas produksinya. Tahun 2021, produksi biodiesel diproyeksikan kementerian ESDM akan mencapai 9,3 juta kilo liter. (Handoyo)
Sumber: KONTAN.CO.ID