PT Astra Agro Lestari Tbk telah mengembangkan digitalisasi di lini bisnis perkebunan sawit sebelum pandemi Covid-19. Sekarang ini manfaatnya dirasakan perusahaan untuk memperoleh sistem informasi data real time dan mempermudah pengambilan keputusan.
Chief Executive Officer (CEO) Astra Agro, Santosa, mengatakan program digitalisasi yang dikembangkan sudah mulai menyentuh petani yang menjadi mitra perusahaan. Dengan menerapkan teknologi berbasis internet, pelayanan perusahaan terhadap petani mitra diharapkan semakin baik. Pada akhirnya, sesuai semangat ‘Sejahtera Bersama Bangsa’ yang melekat pada visi misi perusahaan, kami tentu berharap masyarakat juga ikut mendapatkan keuntungan yang lebih besar dari kemitraan dengan Astra Agro.
Salah satu aplikasi yang diciptakan yaitu Siska (Sistem Informasi Kemitraan). Dengan aplikasi ini, transaksi tandan buah segar (TBS) kelapa sawit milik masyarakat petani ke perusahaan menjadi lebih efektif dan efisien. Aplikasi Siska mendorong kelancaran pengiriman buah sehingga petani bisa memanfaatkan waktu dengan kegiatan yang lebih produktif.
Mekanisme transaksi penjualan TBS masyarakat ini memang perlu dikelola. Sebab, selain mengolah TBS dari masyarakat, perusahaan juga mengelola TBS dari kebun inti. Pengaturan jadwal yang rapi dan sistematis akan membantu kelancaran pengiriman buah-buah ke pabrik pengolahan kelapa sawit milik perusahaan.
Dari tahun ke tahun, kemitraan dengan petani juga semakin signifikan. Dibandingkan tahun sebelumnya, pada akhir 2021 lalu Astra Agro mencatat kenaikan pembelian TBS dari petani mitra sebesar 25,6%.
Selain aplikasi Siska yang dikembangkan dan didedikasikan untuk kepentingan petani mitra, Astra Agro juga meluncurkan aplikasi Tiara (TBS Prediksi Astra) dan Almira (Aplikasi Maintenance Astra Agro). Tiara dirancang sebagai aplikasi yang berguna untuk memprediksi produksi TBS di masa mendatang melalui penggunaan machine learning. Dengan kehadiran Tiara, proses plan produksi yang semula memakan waktu panjang bisa lebih cepat dan akurat.
Sedangkan Almira dirancang untuk menjamin perawatan unit-unit di pabrik berjalan dengan rutin dan baik. Diharapkan, kondisi seluruh unit dalam kondisi prima sehingga performa selalu dalam keadaan terbaik dan mengurangi kerusakan maupun kendala teknis yang dapat menghambat kelancaran kerja di pabrik.
Di samping meluncurkan aplikasi baru, Astra Agro juga terus mengembangkan aplikasi-aplikasi yang sudah ada yaitu Amanda (Aplikasi Mandor Rawat) yang telah beroperasi sejak beberapa tahun lalu dan sangat berguna dalam membantu pekerjaan operasional para mandor dalam proses perawatan. Aplikasi tersebut kini telah memasuki tahap kedua (Amanda Rawat 2.0).
Berbeda dengan versi sebelumnya, banyak keunggulan baru pada Amanda Rawat 2.0. Diantaranya membantu mandor rawat dalam membuat laporan produksi, mengontrol dan memonitor pekerjaan rawat secara efektif dan efisien, maupun membantu dalam evaluasi harian pekerja rawat secara akurat.
Santosa mengutarakan fase lanjutan (Rencana Aksi Keberlanjutan 2021 – 2025) akan lebih komprehensif dan akan diterapkan dalam operasi secara semestinya.
“Rencana aksi lima tahun ke depan ini disusun setelah melalui tahap evaluasi atas pelaksanaan rencana aksi sebelumnya, yang menggandeng pihak independen ketiga,” ucapnya dalam acara Talk to the CEO 2022 berlangsung virtual pertengahan Februari 2022.
Santosa mengatakan dari hasil evaluasi tersebut menginformasikan bahwa sebagian besar target yang ditetapkan telah tercapai dengan baik. Namun, beberapa target masih dalam proses pemenuhan dimana ada keterlambatan sebagai dampak dari pandemi Covid-19. Tujuan dari evaluasi ini juga untuk memberikan rekomendasi strategis rencana aksi berikutnya.
Selain rekomendasi hasil evaluasi, penetapan rencana aksi lima tahun ke depan juga dirumuskan dengan mempertimbangkan pembelajaran dari pengalaman rencana aksi tiga tahun termasuk tantangan dan hambatan selama proses, saran dan masukan dari para stakeholders, serta identifikasi tantangan-tantangan masa depan. “Penetapan action plan ini merupakan langkah lebih jauh dari komitmen dan konsistensi Astra Agro dalam memenuhi kebijakan sustainability,” jelas Santosa.
Di dalam rencana aksi tersebut, Astra Agro menegaskan komitmen untuk konsisten melakukan konservasi hutan dan gambut. Tidak melakukan deforestasi, pembakaran hutan dan tindakan-tindakan yang merusak lingkungan. Strategi penurunan emisi green house gas (GHG) sesuai komitmen nasional juga terus dilanjutkan.
Selain itu, Astra Agro juga berkomitmen menegakkan hak asasi manusia, tenaga kerja maupun masyarakat, serta mendukung program-program sustainability di seluruh anak perusahaan. Tidak hanya menerapkan prinsip sustainability ke dalam operasional perusahaan dan menggandeng seluruh stakeholder terkait termasuk masyarakat petani dalam jaringan rantai pasok perusahaan untuk terus meningkatkan kepedulian dan bersama-sama menerapkan prinsip-prinsip sustainability.
Sumber: Sawitindonesia.com